Rabu, 17 Juni 2015

KARAKTERISTIK DAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA SMA



NIDA HILYATUL MUDRIKAH 
Tadris Matematika/ VI
IAIN SYEKH NURJATI Ci


KARAKTERISTIK DAN KEMAMPUAN AWAL PADA SISWA SMA
Siswa SMA tergolong ke anak remaja, yang merupakan masa transisi dari ABG. Remaja biasanya memiliki emosional yang sudah dapat dikendalikan. Masa usia SMA ialah masa di mana pengambilan keputusan meningkat. Siswa SMA harus mengambil keputusan-keputusan tentang masa depan, teman-teman mana yang akan dipilih, dimana akan kuliah, program studi apa yang akan dipilih, dan seterusnya. Berikut karakteristik pada siswa SMA :
1.   Mencapai kematangan dalam hubungan dengan teman sebaya, serta kematangan dalam peranannya sebagai pria atau wanita.
2.  Mencapai kematangan pertumbuhan jasmaniah yang sehat.
3.  Mengembangkan penguasan ilmu, teknologi dan seni.
4.  Mempersiapkan karir atau melanjutkan pendidikan tinggi, serta berperan dalam kehidupan masyarakat yang lebih luas.
5.  Sedikitnya mampu hidup mandiri mengenai sikap secara emosional, sosial, intelektual dan ekonomi.
6.  Mengembangkan kemampuan komunikasi sosial dan intelektual, serta apresiasi seni.
7.  Mencapai kematangan dalam sistem etika dan nilai.
Lebih spesifik lagi, pembahasan kali ini mengenai siswa SMA kelas 10 sampai dengan kelas 11. Yang akan dibahas mengenai kemamppuan yang harus dimiliki oleh siswa SMA menurut urutan kelasnya.
Siswa kelas 10 harus mempunyai kemampuan: mengklarifikasi peranan nilai dalam pilihan karir, membedakan pendidikan dan keahlian yang dibutuhkan dalam karir berdasarkan minat, menyadari pengaruh pada pekerjaan atau pilihan karir pada area kehidupan yang lain, mulai mengases secara realistik potensi mereka dalam lapangan yang bervariasi, mengembangkan keahlian dalam memprioritaskan kebutuhan yang dihubungkan dengan perencanaan karir.
Siswa kelas 11 harus mempunyai kemampuan: memperhalus tujuan karir masa datang melalui informasi tentang diri, menggunakan sumber-sumber yang ada, dan berkonsultasi dengan yang lain, mengkoordinasikan kelas yang telah diseleksi dengan tujuan karir, mengidentifikasikan persyaratan pendidikan spesifik yang diperlukan untuk mencapai tujuan, mengklarifikasi nilai-nilai pada diri sebagai suatu hal yang berhubungan dengan pekerjaan dan waktu luang.
Siswa kelas 12 harus mempunyai kemampuan: melengkapi persyaratan untuk transisi dari sekolah menengah atas, membuat komitmen untuk perencanaan karir, memahami potensi dengan adanya perubahan minat atau nilai-nilai yang dihubungkan dengan pekerjaan, memahami potensi karena adanya perubahan dalam pasar kerja, memahami perkembangan karir sebagai sebuah proses sepanjang hidup, menerima tanggung jawab untuk arah karir diri sendiri.




STRATEGI PEMBELAJARAN YANG TEPAT DIGUNAKAN UNTUK SISWA SMA
Strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan peserta didik agar tujuan pembelaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan, termasuk penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya dalam pembelajaran.
Starategi pembelajaran yang tepat digunakan untuk siswa SMA dapat dilakukan dengan berbagai macam metode pembelajaran. Metode ceramah sudah tidak cocok digunaan untuk kalangan SMA. Karena usia remaja mengharuskan siswa untuk berperan aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran.
Strategi pembeljaran yang tepat digunakan untuk siswa SMA adalah strategi pembelajaran discovery-inquiry. Yaitu pembelajaran dimana siswa mencari dan menemukan sendiri pemrmaslahan yang didapat. Lalu Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah, Strategi pembelajaran peningkatan kemampuan berpikir yang lebih menekankan kepada kemampuan berpikir siswa. Siswa dibimbing untuk proses menemukan sendiri konsep yang harus dikuasai melalui proses dialogis yang terus menerus dengan memanfaatkan pengalaman siswa.
Strategi Pembelajaran kooperatif juga tepat digunakan untuk siswa SMA. Model pembelajaran kelompok (kooperatif)adalah rangkaian kegiatan belajar dalam kelompok-kelompok tertentu untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan. Dibawah ini adalah metode yang tepat digunakan untuk siswa SMA, yaitu :
1.   Metode diskusi juga dianggap cocok digunakan dalam pembelajaran. Dalam metode ini semua anak diikut sertakan secara aktif untuk mencari pemecahan tentang topik tersebut (diskusi = debat). Karena dalam diskusi memerlukan dan melibatkan beberapa orang siswa yang bekerjasama dalam mencapai kemungkinan pemecahan yang terbaik, maka metode ini biasa juga disebut metode musyawarah. Dengan begitu kemampuan social siswa SMA tercapai dengan baik pula.
2.  Metode eksperiman juga cocok digunakan, metode eksperimen adalah metode mengajar dengan cara guru atau murid melakukan suatu pengetahuan praktis atau percobaan serta mengamati proses dan hasil percobaan itu. metode eksperimen menutut siswa untuk bersikap cermat dalam melakukan setiap kegiatan pembelajarannya, dengaan begitu  tingkat intelektual siswa pun diharapkan dapat meningkat.
3.  Metode latihan. Metode latihan adalah adalah cara mengajar yang dilakukan oleh guru dengan jalan melatih ketangkasan atau keterampilan para murid terhadap bahan pelajaran yang telah diberikan. Biasanya metode ini digunakan dalam pelajaran-pelajaran yang bersifat motorik seperti pelajaran baca tulis dan keterampilan, dan pelajaran-pelajaran yang bersifat kecakapan mental dalam arti melatih kecepatan berfikir anak.





Satuan Pendidikan  : SMA
Mata pelajaran       : Matematika
Kelas/ semester    : XI/1
Materi                  : Turunan

KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR MATEMATIKA SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA)
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1.    Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
1.1.     Berdoa ketika memulai dan mengakhiri pelajaran.
1.2.     Yakin pada kemampuan sendiri ketika mengerjakan soal.

2.    Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.


2.1.   Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi kejujuran dalam melaporkan data pengamatan pada pembelajaran turunan.
2.2.   Melaksanakan hubungan social dengan baik sebagai wujud dari belajar turunan.
2.3.   Menampilkan sikap santun, dan menunjukan sikap peduli kepada sesama teman dan guru sebagai bentuk telah mempelajari turunan.

3.    Memahami, menerapkan,dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentangilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,dan peradaban terkait penyebab fenomenadan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
3.1.    Mendeskripsikan konsep  turunan dengan menggunakan konteks matematik atau konteks lain dan menerapkannya.
3.2.    Menurunkan aturan dan sifat turunan fungsi aljabar dari aturan dan sifat limit fungsi.
3.3.    Memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah dunia nyata dan matematika yang melibatkan turunan dan memeriksa kebenaran langkah-langkahnya.
3.4.    Mendeskripsikan konsep  turunan dan menggunakannya untuk menganalisis grafik fungsi dan menguji sifat-sifat yang dimiliki untuk mengetahui fungsi naik dan fungsi turun.
3.5.    Menerapkan konsep dan sifat turunan fungsi untuk menentukan gradien garis singgung kurva, garis tangen, dangaris normal.
3.6.    Mendeskripsikan konsep  dan sifat turunan fungsi terkait dan menerapkannya untuk menentukan titik stasioner (titik maximum, titik minimum dan titik belok).
3.7.    Menganalisis bentuk model matematikaberupa persamaan fungsi, serta menerapkan konsep dan sifat turunan fungsi dalam memecahkan masalah maximum dan minimum.
4. Mengolah, menalar, dan menyajidalam ranah konkret dan ranahabstrak terkait dengan pengembangan dari yangdipelajarinyadi sekolah secaramandiri, bertindak secara efektif dankreatif,serta mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
4.1. Memilih strategi yang efektif dan menyajikan model matematika dalam memecahkan masalah nyata tentang turunan fungsi aljabar.
4.2. Memilih strategi yang efektif dan menyajikan model matematika dalam memecahkan masalah nyata tentang fungsi naik dan fungsi turun.
4.3.   Merancang dan mengajukan masalah nyata serta menggunakan konsep dan sifat turunan fungsi terkait dalam titik stasioner (titik maximum,titik minimum dan titik belok).
4.4.   Menyajikan data dari situasi nyata, memilih variabel dan mengomunikasikannya dalam bentuk model matematika berupa persamaan fungsi, serta menerapkan konsep dan sifat turunan fungsi dalam memecahkan masalah maximum dan minimum.

Indikator
·      Menjelaskan arti fisis dari turunan di satu titik.
·      Menjelaskan arti geometris dari turunan di satu titik.
·      Menentukan laju perubahan nilai fungsi terhadap variabel bebasnya.
·      Menggunakan aturan turunan untuk menentukan turunan fungsi aljabar.
·      Menentukan persamaangarissinggungpadasuatukurva
·      Menentukan selang di mana suatu fungsi naik atau turun.
·      Menentukan titik stasioner suatu fungsi beserta jenis ekstremnya.
·      Menentukan titik belok suatu fungsi.
·      Menggambarkan grafik fungsi.
·      Menjelaskan persamaan garis singgung kurva.
·      Menentukan perhitungan kecepatan dan percepatan.
·      Menjelaskan kasus maksimum dan minimum dari suatu fungsi.
·      Menjelaskan contoh kasus maksimum dan minimum dari suatu fungsi dalam keseharian.

LESSON PLAN
Hari: Kamis, 03 April 2014
Tingkatan : SMA XI/II
Jumlah murid: 39
Mata pelajaran : Matematika
Lama Pelajaran: 2 x 40 menit
Gambaran umum: Menjelaskan tentang arti fisis dar turunan di satu titik.
Tujuan: membantu siswa memahami tentang konsep arti fisis dari turunan di satu titik.
Perlengkapan: papan tulis, spidol, penghapus papan tulis, dll.
Evaluasi: melakukan perhitungan turunan di satu titik.
Waktu
Bentuk
Kegiatan pembelajaran
Metode
2 menit
Pendahuluan
Memulai pembelajaran dengan salam dan doa
Ceramah interaktif
3 menit
Pengabsenan
5 menit
Guru memberikan motivasi pada siswa
5 menit
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
3 menit
Proses pembelajaran
Guru membagi siswa dalam  kelompok-kelompok
Eksperimen dan Group Investigation
2 menit
Guru memberikan suatu kasus tentang turunan kepada masing-masing kelompok.
5 menit
Siswa mengamati mengenai konsep arti fisis dari turunan di satu titik.
5 menit
Guru menyuruh siswa untuk menuliskan daftar pertanyaan pada selembar kertas  mengenai konsep turunan pada satu titik.
5 menit
Ice breaking
Senam otak

1 menit
Proses pembelajaran
Guru menyuruh siswa pada masing-masing kelompok untuk menukarkan daftar pertanyaan tersebut dengan kelompok yang lain.
Student facilitator dan diskusi

5 menit
Guru memberi kesempatan kepada masing-masing kelompok untuk menjawab pertanyaan yang didapatnya.
5 menit
Guru mempersilahkan siswa untuk melakukan percobaan atas apa yang telah diamati sebelumnya mengenai konsep turunan pada satu titik.
10 menit
Perwakilan kelompok mempersentasikan hasil diskusinya di depan kelas.
1 menit
Guru menyuruh siswa untuk kembali ke tempat duduknya masing-masing (tidak berkelompok

3 menit
Ice breaking
Senam otak
3 menit
Penutup
Guru menuliskan soal kepada siswa sebanyak 5 butir.
Latihan
10 menit
Siswa menjawab soal yang ada di papan tulis pada buku latihan.
1 menit
Siswa mengumpulkan buku latihan.
5 menit
Guru menyampaikan kesimpulan mengenai materi tersebut
1 menit
Mengucapkan salam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar